Alhamdulillahi robbil’alamin.
Akhirnya KKN have done!
Banyak
hal yang tak bisa aku tuliskan disini mengenai kegiatan yang super duper
amazing satu ini. KKN, Kuliah Kerja Nyata; Kisah Kasih Nyata; Kisah Konyol
Nyata; Kapan Kita Nikah; atau apalah itu. Tapi yg jelas dengan kegiatan KKN banyak
sekali makna dari kehidupan yang dapat kita petik. Ya, menurutku KKN telah
mengajari kita bagaimana bahagianya menjadi orang yang bermanfaat bagi orang
lain, betapa bahagianya kita dihargai dan dianggap “ada”, betapa indahnya jika
kita selalu bersyukur walapun dengan segala keterbatasan yang ada. Dengan kegiatan KKN, telah membuka mata kita
untuk melihat keadaan di luar sana yang cenderung lebih baik-baik saja, nyaman
dan damai daripada hiruk pikuk keadaan di kota. Masih banyak hal yang tentunya
tak dapat aku tuliskan. Kisah yang terjadi selama KKN pun tak kalah
mengesankan. Mulai dari toleransi, pertengkaran, tawa, tangis hingga cinta
lokasi pun ikut menjadi bumbu dalam kisah 2 bulan kami hidup bersama. Ah, KKN!
sekali lagi telah memberikan warna apik dalam kanvas hidupku.
Kini,
cerita KKN telah usai. Waktunya aku kembali melanjutkan perjalananku sebagai
mahasiswa menginjak semester tujuh. Semester Tujuh. Kalian tentu tahu apa yang
seharusnya dipikirkan di semester tujuh? Skripsi, benar sekali. Sebenarnya,
makhluk yang bernama skripsi ini sudah kupikirkan jauh hari sejak aku menjadi
mahasiswa baru. Namun, memikirkan saja kadang tidak membuahkan hasil apa-apa,
toh? Buktinya hingga saat ini saya masih gabut, ngangkrak dan nggak pede buat
deketin makhluk tersebut. Seorang teman seangkatanku yang terhitung dekat (kita
sering main bareng, makan bareng, mandi bareng, bobo bareng) hampir,
sudah mulai mengerjakan skripsi. Paling tidak, sudah menemukan judul. And you
know? That’s make me even absolutely
more depressed!
Hari
ini, semester tujuh sudah berjalan hampir tiga minggu dan aku belum
ngapa-ngapain. Tapi, kali ini aku berjanji. Aku akan segera mencari masalah (untuk
skripsi-). Sebenarnya, lulus 3,5 tahun bukan ambisiku. Aku masih muda, 20 tahun
mennn!!! Belum cukup umur untuk skripsi #eh. Tapi kalau bisa, kenapa gak? Makannya
aku bakal mencoba, kalau tidak dicoba kita tidak bisa tau bakalan sanggup atau
tidak. Saya niat untuk segera memulai PDKT sama skripsi. Fokus bukan lagi
tentang pacar yang defensif dan seenak jidatnya sendiri itu lagi. Eh, tapi
masih kok. Tapi dengan skripsi, semoga bisa berkurang. Teman-teman doakan aku sukses
PDKT dengan calon pujaan hati baruku ya. Aku akan memulai menjadi gadis
skripsi. Semangat! \m/